Isu
kota tidak terlepas dari keberlanjutan / suistainability kota. Unsur
berkelanjuatan terbagi tiga meliputi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Adapun
isu kota berupa Pemerataan / keadilan social, kepadatan dan kesemrawutan,
kemiskinan, tunawisma, monioritas wanita, pemuda, lansia, masyarakat
berkebutuhan khusus.
Pemerataan
dan Keadilan social
- Distribusi income atau pendatang dalam sistem kota
- Distribusi lokasi perumahan dan kesempatan kerja
- Akses kepada fasilitas kota
Kepadatan/density dan Kesemrawutan/Crowding
Kepadatan
dan kesemrawutan dapat dilihat atau diperkirakan dari kondisi fisik yang diperkirakan
secara obyektif dan melibatkan perhitungan jumlah orang yang hadir di daerah
tertentu.
Kemiskinan dan Tunawisma
Kemiskinan
dan tunawisma seringkali menjadi isu kota yang besar. Hal itu dikarenakan kemiskinan
dan tunawisma menimbulkan kondisi masyarakat kategori sosial masyarakat yang
tidak memiliki rumah atau tempat tinggal karena mereka tidak bisa membayar atau
tidak mampu mempertahankan perumahan yang memadai, teratur, aman, yang membuat mereka
tidak tetap, tidak teratur, dan memadai tinggal malam hari.
Monioritas
ada
perbedaan penting antara kelompok etnis minoritas yang berbeda dan bahwa
kebijakan perkotaan harus mencapai keseimbangan antara penargetan bantuan pada daerah
tertentu di masyarakat minoritas etnis pendukung pada orang lain
Wanita
Dapat
dilihat perkembangan jumlah wanita saat ini melampaui jumlah pria. Dan peran
seorang wanita sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup, hal itu membuat wanita
membutuhkan desain perkotaan yang baik sehingga cukup mendukung konsep lingkungan
yang aman.
Pemuda
Anak-anak
dan remaja jarang terlibat dalam pembangunan lingkungan mereka.
Mereka dianggap tidak terlalu berpengalaman, terlalu realistis, terlalu wajar tanpa pengecualian.
Namun perspektif segar pemuda mungkin persis apa yang dibutuhkan untuk melihat dengan jelas ke dalam wilayah kemungkinan baru.
Mereka dianggap tidak terlalu berpengalaman, terlalu realistis, terlalu wajar tanpa pengecualian.
Namun perspektif segar pemuda mungkin persis apa yang dibutuhkan untuk melihat dengan jelas ke dalam wilayah kemungkinan baru.
Orang tua dan Lansia
Hal
ini mejadi isu kota yang yang terabaikan karena dapat dilihat lingkungan perkotaan
yang telah kita buat tidak simpatik terhadap kebutuhan orang tua dan lansia. Seperti
kurangnya desain yang ramah terhadap masyarakat manula.
‘Architectural
disability’ is a term used (Goldsmith, 1997) untuk menggambarkan bagaimana desain bangunan dan tempat-tempat bisa menghadapi orang dengan bahaya dan hambatan yang membuat lingkungan
dibangun nyaman, tidak
nyaman atau tidak aman.
referensi:
Teori kota PP oleh Fahmyddin, S.T., M.Arch.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar