Rabu, 29 Mei 2013

PERENCANAAN DAN PERANCANCANGAN KOTA ISLAM



     Hubungan antara umat manusia baik muslim maupun non muslim dituntut untuk saling mengasihi dan menjaga silahturahmi dan kerukunan hidup. Oleh karena itu permukiman harus mampu memberikan kemudahan yang optimal kepada penghuni untuk melakukan berbagai komunikasi, sehingga mewujudkan permukiman yang bersih dan sehat dengan sarana dan prasarana yang memadai.

    Secara garis besar, tatanan kota dipergaruhi 3 ideologi, yaitu:

  • Ideologi kapitalisme
  • ideologi china
  • ideologi islam

     Berbicara tentang Ideologi Islam, Kerangka kerjanya diatur oleh aturan dan ajaran syari'at. Ini menggabungkan agama, aspirasi politik, sosial, hukum dan ekonomi dalam satu kesatuan. Tatanan kota yang memusatkan segala aktifitas umum berada di tengah-tengah permukiman merupakan ciri tatanan kota islam.

     Dalam perencanaan dan perancangan kota islam ada beberapa prinsip yang terintrgrasi namun tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Adapun prinsip isu-isu sosial tersebut, yaitu:

1. Masyarakat (Society)
    yaitu suatu konsep tatanan kota yang mempertimbangkan hubungan totalitas sosial masyarakat sehingga    mendorong kehidupan sosial pada skala yang lebih luas.
2. Tetangga (Neighbourhood)
    yaitu perancangan yang memperhatikan hubungan bertetangga sehingga meningkatkan dan mengendalikan silatuhrahmi di sekitar lingkungan.
3. Keluarga (Family)
    Dalam perencanaan dan perancangan kota islam perlunya memperhatikan hubungan keluarga karena menurut Islam, keluarga merupakan dasar dari struktur sosial-budaya dan seluruh lembaga mandiri yang menjamin stabilitas ideologi dan budaya di seluruh spektrum masyarakat di satu sisi, dan dalam waktu.
4. Individu (Individual)
   Tindakan individu mempengaruhi perancangan kota karena setiap individu mempunyai kewajiban dan kepentingan sendiri termasuk ibadah, pengetahuan dan jenis pekerjaan.




Referensi : 
      Teori kota PP oleh Fahmyddin, S.T., M.Arch.
       http://mfile.narotama.ac.id

Rabu, 08 Mei 2013

MANAJEMEN KOTA

Secara umum dapat didefinisikan adalah suatu upaya proses pelaksanaan rencana kota untuk mencapai sasaran pembangunan kota secara efisien dan efektif. Secara umum Bidang pengelolaan perkotaan dapat dibagi menjadi 2 bidang yaitu;
o   Bidang Fisik
Yang dimaksud dengan bidang Fisik adalah segala sesuatu sumberdaya pengelolaan infrastruktur kota termasuk upaya konservasi sumberdaya alam yang berpengaruh pada pembangunan kota.

o   Bidang Non Fisik
BidangNon Fisikadalahsemua yang berkaitan dengan pengembangan kualitas sumberdaya manusia dan kemasyarakatan, kelembagaan, perekonomian kota dan system pengawasan serta pengendalian pembangunan kota.

Pada intinya pengertian manajemen kota adalah suatu upaya pengelolaan pembangunan kota yang berkelanjutan yang dilakukan dengan system dan strategi yang terintegrasi, holistik dan komprehensif. Penduduk kota adalah sasaran akhir pengelolaan kota diharapkan akan dapat merasa nyaman, aman dan dapat mewujudkan keinginannya dengan bebas sebagai penduduk kota yang baik.

Jadi perwujudan rasa ”Aman dan Nyaman” dapat dikatakan menjadi obyek yang yang ingin dicapai dan ”Penduduk Kota” adalah Subyek yang akan menikmati rasa aman dan nyaman tersebut.

Untuk mencapai tujuan manajemen perkotaan diperlukan sumber daya yang dapat dipilah menjadi 3 sumberdaya yaitu;
  • Sumber daya alam yaitu wilayah kota yang ada
  • Sumber daya manusia yaitu penduduk kota dan unsure stake holder
  • Sumber daya buatan yaitu hasil perpaduan antara sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Untuk mencapai optimalisasi Pengelolaan 3 sumber daya ini diperlukan penggunaan system dan strategi yang sesuai.

Dalam manajemen pembangunan dan pengolahan di Indonesia, ada beberapa produk RTR yaitu:

RTRWN
    Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) mencakup:
  • Ketentuan Umum
  • Tujuan, Kebijakan dan Startegi Penataan Ruang Wilayah Nasional
  • Rencana Struktur Ruang Wilayah Nasional
  • Rencana Pola Ruang Wilayah Nasional
  • Penetapan Kawasan Strategis Nasional
  • Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional
  • Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional.
RTRW Provinsi
    Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi mengacu pada:
  • Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 
  • Pedoman bidang penataanruang; dan 
  • Rencana pembangunan jangka panjang daerah. 
RTRW Kota/Kabupaten
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota, yang merupakan penjabaran dari RTRW provinsi, dan yang berisitujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kota, rencana struktur ruang wilayah kota, rencana pola ruang wilayahkota, penetapan kawasan strategis kota, arahan pemanfaatan ruang wilayahkota, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota.

RencanaRinci (RDTRK dan RTBL)
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) merupakan rencana yang menetapkan blok-blok peruntukan pada kawasan fungsional perkotaan, sebagai penjabaran “kegiatan” ke dalam wujudr uang, dengan memperhatikan keterkaitan antara kegiatan dalam kawasan fungsional, agar tercipta lingkungan yang harmonis antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan untuk mengendalikan pemanfaatanruang yang memuatr encana program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.






 
Sumber :
urbanmgt.blogspot.com/2009/12/definisi-manajemen-perkotaan.html
http://ndp2kp.blogdetik.com/rtbl/

Rabu, 01 Mei 2013

CURITIBA, BRAZIL


     Sumber : data pribadi dari Ama Nasda
     Curitiba merupakan kota yang mempunyai unsur kota yang nyaman. Penekanan desain kota terhadap lingkungan sehingga memperlihatkan perencanaan kota yang inovatif. Mulai terhindarnya kemacetan yang sering terjadi di perkotaan sampai taman terbuka yang cukup ditengah-tengah kota.
     
     Sumber : data pribadi dari Ama Nasda
     Awalnya kota Curitiba merupakan kota yang mempunyai populasi dan polusi yang buruk sehingga menjadi kota termacet dan kumuh di Negara Brazil. Karena hal itu kota Curitiba menjadi kota langganan banjir.
       Sumber : data pribadi dari Ama Nasda
      Walikota Curitiba merupakan Seorang Arsitek dari Universitas Federal Parana dan menjadi sosok  yang mengubah kota Curitiba menjadi kota yang berhasil menghindari kerugian sosial, ekonomi dan lingkungan akibat pertumbuhan ekonomi, sekaligus berhasil meningkatkan efisiensi, produktifitas dan kualitas hidup penduduknya.
sumber : http://www.destination360.com/south-america/brazil/curitiba 
 

     Curitiba memakai pola pembangunan “radial segaris-bercabang” (radial linear-branching pattern) yakni kombinasi pengaturan zona lahan dan infrastruktur transportasi public. Perubahan yang terjadi secara radikal sejak J. Lerner menjadi walikota adalah sistem transportasi. Pemerintah membangun jalan-jalan penghubung dari tempat tinggal penduduk langsung menuju pusat kota. Pada sistem transportasi menggunakan trinary road sistem, Model jalanan yang menggunakan dua jalur jalan besar yang berlawanan arah, ada dua jalur sekunder di tengah yang dimanfaatkan sebagai jalur  ekslusif untuk busway. 
sumber : http://recom.org/remagv2/2012/01/22/article-brazilian-coach-ing/ 
 
     Dengan mengubah jalan raya menjadi jalur busway, terdapat 12 terminal penumpang di Curitiba, yang tersebar di seluruh penjuru mata angin sehingga memungkinkan penumpang dapat meninggalkan dan berganti bus tanpa harus membeli tiket baru. 
     Curitiba berhasil mengatasi masalah pertumbuhan penduduk dari 361.000 (pada 1960) ke 1,828 juta (pada tahun 2008), tanpa masalah yang berarti terkait emisi, polusi dan berkurangnya ruang publik. Dengan tujuan untuk menurunkan minat warga menggunakan mobil, ada cara yang dilakukan pemerintah mereka yakni :

  • Mengurangi fasilitas Parkir kendaraan Bermotor
  • Menempatkan 200 radar lalu lintas  yg berbasis sensor di penjuru jalanan  utama.
  • Ini berfungsi untuk mendeteksi mobil yang melaju di atas speed limit
  • Instrumen akan merekam nomor mobil, waktu, dan tempat kejadian yang selanjtnya dikirim ke tempat tinggal sang pengemudi dan diharuskan membayar denda
  • Tingkat pelayanan Bus tersebut lebih tinggi dari pada kendaraan pribadi.

     Adapun strategis dalam menanggulangi air hujan yang berlimpah yakni menampung air hujan menajdi sebuah danau ditengah-tengah kota. Karena hal itu bukan hanya masyarakat yang berminat ke danau tetapi burung – burung berdatangan sehingga danau buatan tersebut terlihat alami. 
sumber : http://www.flickr.com/photos/whltravel/4369764805/